Jalan Kapten Mustofa Diperbaiki, Tapi Terkesan Asal Jadi



GerbangIndonesia88.com, Lampung Utara-  Peningkatan Jalan Kapten Mustofa, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara disoal masyarakat. 


Pasalnya, perbaikkan sekaligus peningkatan jalan hotmik itu dinilai kurang baik sebab terlihat sangat tipis lapisan yang menutupi badan jalan semulanya. Selain itu, tidak ada papan informasi berisi keterangan pekerjaan sehingga mengurangi peran masyarakat dalam hal pengawasan.


Selain, minim rambu - rambu juga atribut lain hingga menyebabkan kemacetan saat pembangunan akhir pekan. Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat nampak hasil pembangunan terkesan asal jadi itu permukaan lapisan aspal sangat tipis, selain itu terdapat gundukan hingga menimbulkan gelombang saat mengendarai kendaraan disana. 


"Ya, bisa dilihat sendiri bang keadaannya begitu. Aspalnya kita lihat telanjang mata sangat tipis, belum lagi hasilnya bergelombang di sisi tengah tempat penyambungan jalan," ujar salah seorang pengendara dibilangan Kebun Empat Kotabumi itu, Andi.


Sehingga, menurutnya, hal demikian menimbulkan rasa tidak nyaman kepada warga berlalu - lintas disana. Khususnya pengendara roda dua (R-2) atau sepeda motor.


"Kita pakai mobil saja kerasa gelombangnya, bagaimana kalau motor. Ditambah mereka tidak tahu keadaan disini, bisa-bisa terguling itu pengendara," tambah pengendara lainnya.


Pekerjaan yang belum diketahui sepesifikasi maupun nilainya itu cukup tersembunyi. Sebab, tidak ada papan informasi dipasang disana. Padahal sangat penting gunanya, selain mengetahui jenis juga mendorong pengawasan masyarakat.


"Kalau begini caranya, bagaimana masyarakat mau mengawasi. Toh papan informasinya saja tak ada," ujar salah seorang warga Abidin.


Sehingga berharap kepada pihak terkait untuk dapat lebih memperhatikan, selain minim informasi juga diduga asal jadi. Dengan pekerjaan nampak kasat mata disana.


"Kalau dilihat sekilas, ya begitu pekerjaan. Aspalnya tipis, kemudia ditengah seperti ada gelombang kemungkinannya karena tidak rata. Apalagi ini informasinya adalah program PEN yang berasal dari pinjaman berbunga, sehungga masyarakatlah yang harus membayarnya," pungkasnya.


Satu tokoh masyarakat Kotabumi, Ansabak mendorong seluruh pihak dapat ikut mengawasi segala bentuk pembangunan, terutama berhubungan dengan kepentingan masyarakat langsung. Seperti insfrastruktur yang sedang berjalan disana, hingga dihasilkan dapat bermanfaat bagi warga.


"Khususnya bidang ekonomi, seperti insfrastruktur jalan ini. Kami sebagai masyarakat sangat mendukung pengawasan dari segala unsur, termasuk rekan -rekan media," ujarnya.


Apalagi, itu berasal dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pinjaman PT SMI. "Sehingga cukup miris kalau ada pekerjaan yang asal jadi begini, kami berharap dapat ditindak lanjuti sesuai aturan berlaku. Apalagi beberapa tahun belakang di kabupaten kita tak ada pembangunan, dan ini jelas uang pinjaman," pungkasnya. (*)