Setelah Selama Tiga Hari Akhirnya Korban Tenggelam Di Sungai Kedaton Ditemukan Dalam keadaan Mulai Membusuk

 Gerbang Indonesia88-Way Kanan,Akhirnya Sumaidi warga Kedaton Kecamatan Kasui, Way Kanan, yang hanyut dan tenggelam di sungai Kedaton,  ditemukan ngambang di Sungai Way Umpu, Dusun Karang Baru Kampung Karang Agung Kecamatan Pakuan Ratu, Way Kanan Sabtu, (22/01/2022)



Setelah melakukan pencarian selama tiga hari di sepanjang sungai Kedaton oleh Tim gabungan Basarnas Provinsi Lampung, dan Kabupaten Way Kanan, akhirnya tim mendapat informasi, adanya penemuan mayat tanpa identitas di sungai Way Umpu, maka tim dan keluarga langsung menuju ke lokasi penemuan mayat tersebut.Setelah dilakukan otopsi di rumah sakit ZAPA, pihak keluarga menyakini bahwa mayat tersebut adalah keluarga mereka Sumaidi yang hanyut di sungai Kedaton beberapa hari yang lalu.


Seperti dikatakan oleh anak sulung Sumaidi Firdaus menjelaskan, walau saat ditemukan kondisi sulit untuk dikenali, namun keyakinan bahwa mayat tersebut adalah orang tua, dan setelah dilakukan otopsi, benar bahwa itu mayat Sumaidi.


Dalam suasana sedih dan haru Firdaus juga menjelaskan kronologi kejadian ayahnya hanyut, dimana saat itu ayahnya pulang dari kebun dan ingin menyeberangi sungai untuk pulang ke rumah, namun naas saat di sungai banjir bandang datang dan menghanyutkannya.


"Kejadian itu sekitar pukul 16. 00 WIB, dan saat itu ayah tidak ada temannya, jadi kejadian hanyut itu tidak diketahui siapapun, saat dilakukan pencarian di lokasi, hanya ditemukan, jam tangan, sepasang sendal, dan rokoknya," ujar Firdaus, sambil sekali - kali mengusap air matanya.


Sementara berdasarkan Kanit Intel Polsek Kasui Aipda Iwan Sastra mendampingi Kapolsek Kasui di rumah sakit ZAPA mengatakan, bahwa setelah dilaksanakan otopsi oleh pihak rumah sakit, tidak ditemukan adanya bekas tindakan kekerasan pada mayat Sumaidi, dan murni merupakan kejadian korban tenggelam di sungai Kedaton.


"Pihak keluarga telah menerima apa adanya, kondisi Sumaidi, dan mereka akan segera membawa pulang ke Kedaton, untuk dimakamkan," kata Iwan Sastra.

(*/Apriydi)