Kegiatan Kementerian PUPR TA 2022 Di Wilayah Lampura Diduga Asal Jadi



Gerbangindonesia88.com, Lampung Utara,-Kegiatan kementrian PUPR TA 2022 melalui Balai pelaksanaan jalan Nasional Lampung di duga asal jadi dan Banyak Menimbulkan Lakalantas karena kurangnya pengawasan dari pihak kontraktor yang kurang profesional dalam menjalankan kegiatan dan tidak adanya papan inpormasi kegiatan proyek Kamis,(24/11/2022).


Kegiatan kementrian PUPR TA 2022 melalu Balai pelaksanaan jalan Nasional Lampung di duga asal jadi dan Banyak Menimbulkan Lakalantas karena kurangnya pengawasan dari pihak kontraktor yang kurang profesional dalam menjalankan kegiatan dan tidak adanya papan inpormasi kegiatan proyek Kamis,(24/11/2022).


Dalam pelaksanaan kegiatan kementrian PUPR TA 2022 melalui Balai pelaksaan jalan Nasional Lampung yang kegiatan tersebut di biayai dari dana APBN.


menurut pantauan dari tim ormas WN 88 Mitra Mabes polri kabupaten Lampung Utara Ketua Mashur.MM mejelaskan

Banyak sekali kejangalan dalam kegiatan melalui Balai pelaksana jalan wilayah Lampung tersebut dan sangat merugikan bagi pengendara dan banyak menyebabkan lakalantas mengakibatkan korban meningal dunia,"ujar Mashur.


Masih Menurut Mashur hasil pantauan tim WN 88 mitra Mabes polri wilayah Lampung Utara di antaranya kegiatan yang di lakukan oleh PPK 25 atas nama bapak Bidin,


Yang mana PPK 25 atas nama bapak Bidin menurut keterangan dari pekerja di lapangan bapak Bidin juga sebagai pelaksana kegiatan Langsung, sekaligus PPK 25 Kementrian PUPR BPJN Lampung,"jelasnya.


Kegiatan yang d kerjakan oleh bapak Bidin banyak sekali yang tidak sesuai dengan juknis kementrian PUPR diantaranya.

Pekerja yang di tunjuk pak bidin tidak ada yang memakai APD(alat pengaman diri) dan minimnya rambu rambu keselamatan penguna jalan raya, yang sangat membahayakan penguna jalan,


Seperti contoh galian yang ada di wilayah Kecamatan,Abung kunang,Abung Barat

Yang mana dalam beberapa Minggu yang lalu di wilayah tersebut ada terjadi kecelakaan dan penguna jalan ada yang meninggal,"tutur Mashur.


Masih menurut Mashur, masih banyak temuan lain nya di antara nya Beton adukan Rijit di kecamatan Abung Kunang tidak sesuai dengan Rab dan juknis dari kementerian PUPR seperti pengurangan bahan dan diduga tidak bakal tahan lama.


"Yang Jadi Pertanyaan bapak Bidin itu pemborong apa selaku PPK 25, sebab dia yang d sebut-sebut pekerja sebagai yang punya kerjaan.


Kegiatan bapak Bidin banyak sekali temuan temuan dan diduga bakal menimbulkan kerugian negara dalam kegiatan PPK 25 itu dari terganggi sampai Bukit kemuning,

Saya minta kepada kementerian PUPR dapat hal ini untuk mengecek pekerjaan tersebut dan bisa memberi sanksi kepada PPK 25."pungkas Mashur.(Ayi/San)