Kedua Korban Telah Laporkan Terduga Pelaku Penjual Pupuk Palsu

 


Lampung Utara - Merasa dirugikan kedua korban dugaan penipuan pupuk palsu melaporkan hal tersebut kepada Polisi, Rabu (25/01/2023)

Seperti halnya petani asal Penagan Ratu, Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara Darwis (65) dan Junaidi (40) menjadi korban dugaan penipuan pupuk palsu.

Darwis juga menjelaskan pupuk yang dibeli tidak tanggung-tanggung, yaitu sebanyak 4 ton dengan harga yang terjangkau.

"Satu persatu karung kami buka hasilnya sama, tidak berbau, meraka kurang yakin lalu contoh pupuk kami coba bawa ke tempat uji laboratorium di Bandar Lampung, ternyata kecurigaan kami benar, itu palsu, bukan pupuk pada umumnya melainkan tanah," terangnya.

Merasa telah ditipu dan mengalami kerugian yang tidak sedikit Darwis melaporkan kejadian ini ke Polsek Abung Timur, dengan Nomor Laporan : LP/01/B/1/2023/Sek.ABTIM/Res Lamut/Polda Lampung, Tanggal 07 Januari 2023.

Pada laporan tersebut, korban bernama Junaidi menjelaskan pada 16 Oktober 2022 korban yang bernama Junaidi membeli pupuk kepada terduga bernama Slamet yang juga mengaku sebagai Kepala Gudang NPK Avatar Ponskah dari PT. Nividia Pratama.


Kemudian pada tanggal 04 Desember 2023 pembelian pupuk yang sama dilakukan oleh korban yang bernama Darwis sebanyak 4 ton. Namun Darwis merasa curiga dikarenakan pupuk tersebut tidak memiliki aroma dan bau yang khas seperti pupuk pada umumnya.


Terduga pelaku bernama Selamet Riyadi dan Tejo sempat memenuhi panggilan polisi di Polsek Abung Timur, dan pada saat diwawancarai oleh media ini, mereka mengaku berasal dari Kabupaten Lampung Tengah.

Menurut kedua terduga pelaku mereka baru kali pertama menjajakan pupuk poshka ke Kabupaten Lampung Utara, Tejo juga mengatakan jika pupuk yang mereka jual berasal dari  Gresik Jawa Timur.

Ditempat yang sama, Kapolsek Abung Timur IPTU Stefanus Reinaldo Fajar Nuswantoro Boyoh, S, Tr,S.I.K,M,SC., membenarkan ada nya laporan dugaan penjualan pupuk palsu tersebut, dan menjelaskan saat ini laporan kedua korban masih dalam proses pendalaman dengan tahap pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

"Saat ini sedang kami dalami tahap pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya. (Noven)