Ini Tanggapan Ketua DPC Demokrat Lahat, Terkait Pidato Politik AHY



LAHAT (Gerbangindonesia88.com) -- Pidato politik yang di sampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta Rabu (15/3/2023).


Menyampaikan tiga hal pokok yaitu, Pertama Demokrat terus terpanggil dan berkewajiban untuk memikirkan dan mencari solusi atas persoalan kehidupan rakyat. Khususnya masalah ekonomi dan kesejahteraan. 


Kedua Sika dan posisi Demokrat atas sejumlah isu nasional baik soal hukum dan keadilan kebebasan maupun kelangsungan demokrasi, 


Ketiga harapan dan rekomendasi Demokrat untuk Pemilu 2024. Ketiga point tersebut merupakan inspirasi dan motivasi bagi para kader milenial Partai Demokrat seluruh penjuru tanah air. Terlebih, untuk berpartisipasi aktif berperan dalam membangun bangsa dan daerah.


Hal ini di sampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Lahat, Fitrizal Homizi kepada media ini, Kamis (16/3/2023).

Ketua DPRD Kabupaten Lahat menuturkan bahwa figur AHY merupakan sosok pemimpin muda yang banyak digandrungi kalangan muda di Indonesia. Lantaran masih berusia muda dan punya karisma yang sudah terbukti di kancah politik nasional.


“Pidato politik AHY kemarin dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Partai Demokrat Kabupaten Lahat. Agar untuk terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Kata Fitrizal


Dia menjelaskan, AHY dalam pidato politiknya mengedepankan isu-isu yang sangat krusial dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih baik, seperti hak asasi manusia (HAM) dan keadilan sosial di Indonesia.

Menurutnya, dibutuhkan niat dan usaha untuk mereformasi hukum dan peradilan demi memastikan kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemudian, AHY juga menekankan tentang menjaga demokrasi dengan memastikan Pemilu 2024 berlangsung secara jujur dan adil.


Lewat pidato politiknya, menurutnya, AHY mengingatkan bahwa partisipasi politik dari seluruh rakyat Indonesia diperlukan untuk memperkuat demokrasi.

Dalam konteks ini, AHY menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia tidak terjebak dalam politik identitas atau suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) karena dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara.


Terakhir,  AHY menekankan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta pemerataan pembangunan ekonomi merupakan hal yang penting untuk dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. (Ganda)