Usai Operasi Jantung, Warga Lampura Terpaksa Tinggal Di Masjid RS Jakarta Akibat Ekonomi

 

Usai menjalani operasi dan berobat jalan warga Lampung Utara tinggal sementara di halaman masjid rumah sakit di Jakarta. Dok Poto warga


Lampung Utara (Gerbangindonesia88.com)- Sangat memperihatinkan kondisi yang dialami Yunariah (40), seorang ibu rumah tangga    warga Desa Abung Jayo,  Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, terpaksa menetap dan   tinggal sementara di masjid  rumah sakit Harapan Kita Jakarta Barat,  usai menjalani  operasi penyempitan jantung dan melakukan berobat jalan karena tak memiliki uang, Minggu (26/03/2023)


Menurut Tri Handoko, suami Yunariah, saat dihubungi, Minggu (26/3/2023), mengatakan dirinya  bersama istrinya terpaksa tinggal sementara di masjid rumah sakit Harapan Kita Jakarta Barat dan hal itu harus dijalani karena himpitan ekonomi tak memiliki uang usai menjalani operasi penyempitan jantung dan kini harus berobat jalan untuk menetap sementara di masjid rumah sakit tersebut.


"Kami berdua terpaksa menetap sementara di masjid Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta untuk berobat jalan usai menjalani operasi penyempitan  jantung yang diderita istrinya,"ujar Tri Handoko.


Kondisi sulit masalah ekonomi dialaminya, lanjut Tri Handoko, terpaksa harus meninggalkan dua orang anaknya di Kotabumi, Lampung Utara.


Bapak dua orang anak itu, menceritakan sungguh berat beban hidup yang dialaminya yang mengakibatkan istrinya harus menjalani perawatan medis dan butuh biaya yang cukup besar untuk berobat upaya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita istrinya tersebut.


Sepekan yang lalu dirinya menemani istri berobat ke Jakarta guna   menjalani operasi penyempitan jantung yang dialami istrinya dan hanya berbekal uang Rp.5 000.000 yang diperoleh meminjam sebagian uang dari kerabatnya.


Setelah menjalani operasi beberapa hari lalu, dirinya bersama istri  terpaksa harus menginap di masjid RS tersebut hingga hari ini Minggu, 26 Maret, 2023. 


"Hal ini harus kami lakukan  lantaran uang yang kami miliki sudah habis untuk kebutuhan biaya sehari-hari selama sebulan berobat di Jakarta,"katanya.


Hingga kini kami  belum bisa kembali ke kampung halamannya dan masih menetap di masjid sembari menunggu waktu kontrol kembali di RS Harapan Kita Jakarta Barat.


 Tri Handoko juga menjelaskan penyakit yang diderita istrinya bermula sejak tahun 2020 lalu merasakan detak jantung yang berdebar kencang tidak lazim, saat itu dia sempat melakukan berobat di klinik terdekat.


“Awalnya istri saya detak jantungnya kencang, akhirnya berobat sampai obat habis tidak ada perubahan, kemudian berobat kembali ke RS Ryacudu Kotabumi tapi masih sama saja,” terang Tri Handoko.


Singkat cerita, akhirnya Tri Handoko merujuk istrinya ke RS Harapan Bunda Lampung Tengah. Disana baru diketahui pihak medis memvonis Yunariah (istrinya, red), menderita penyempitan penyakit jantung.


Sejak saat itu, RS Harapan Bunda menyarankan Yunariah untuk ditangani di RS Harapan Kita, Jakarta Barat. Disana, ibu dua orang anak ini sempat menjalani operasi , namun sayangnya kesembuhan belum berpihak padanya.


Tri Handoko berharap adanya uluran tangan dan do’a dari Pemerintah Daerah (Pemkab) Lampura maupun dermawan demi kesembuhan istrinya itu.


“Saya berharap ya adanya perhatian dari pihak pemerintah sehingga bisa membantu keluarga kecil kami. Ya namanya orang kecil mas,” harapnya. (Tim GA)


Editor: Shanti