Keluarga Pasien Keluhkan Buruknya Fasilitas RSUD DSR, Atap Bocor Hingga Ditampung Ember

 



Lampung Tengah --- Keluarga pasien Rumah Sakit Umum Daerah, Demang Sepulau Raya (RSUD DSR) Lampung Tengah, mengeluhkan, terkait buruknya fasilitas ruangan pasien yang berada dihampir semua ruang rawat inap. 

Pasalnya, jika hujan turun, ruangan tersebut selalu bocor, yang membuat lantai di ruangan tersebut digenangi air. Tentunya dengan kondisi RSUD DSR seperti itu rawan bagi pasien, pengunjung dan keluarga pasien yang lalu-lalang ditempat itu dapat terpeleset dan terjatuh. Bahkan tidak hanya itu, dimana hampir semua ruangan tampak tidak ada penerangan lampu.

Dari keterangan Darwin, salah satu keluarga pasien yang menyebut bahwa, dirinya kaget saat menjenguk keluarganya yang dirawat di ruangan Subing.3 RSUD DSR, kebetulan turun hujan, dari pantauannya tampak air yang mengucur dari atas atap ruangan, yang diduga akibat atap bocor sehingga lantai digenangi air hujan, dan di tampung dengan ember.

"Saya kaget kok ada kucuran air dari atas plafon ruangan, dan saat saya tanya dengan keluarga yang dirawat mengatakan bahwa kalau hujan bocor, jadi harus ditampung dengan ember, biar nggak menggenangi lantai," beber Darwin, Sabtu (13/5/2023).

Bahkan lanjutnya, dirinya mencoba melihat ruangan yang bersebelahan dengan ruang rawat inap Subing.3, ternyata hal yang sama juga terjadi di ruangan yang lain, tampak pada ruangan yang tidak ada pasiennya, lantai ruangan digenangi air hujan akibat atap ruangan bocor.

"Jadi sudah lebih dari dua ruangan yang saya telusuri sama aja, malah ruangan yang tidak ada pasiennya lantainya digenangi air. Dari keterangan perawat yang piket, dia bilang plafon itu sengaja di jebol agar air hujan dari atap yang bocor bisa turun," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Darwin juga menjelaskan bahwa, hampir 75 persen ruangan yang ada di RSUD gelap gulita, sunyi tidak ubahnya seperti kuburan. Bahkan bebernya beberapa fasilitas sarana dan prasarana yang ada di gedung rumah sakit tersebut banyak yang mengalami kerusakan. 

"Hampir semua ruangan gelap gulita, udah kayak di kuburan. Gimana fasilitas rumah sakit plat merah milik Pemkab kok kayak gitu, wajar aja kalau pasien enggan berobat di sini," keluhnya. (*)