Lampung Utara --- Diduga kasus pencabulan terhadap anak didik di salah satu TK Agama di Bawah Naungan Kementerian Agama Lampung Utara sepekan lalu akibat dari kelalaian pihak sekolah, Selasa (22/08/2023).
Aksi bejat yang dilakukan oleh Satpam berinisial S itu terjadi saat korban hendak ke toilet untuk buang air kecil, dan kasus tersebut dikuatkan dengan adanya rekam jejak cctv yang sempat merekam korban digiring oleh pelaku.
Disini pihak sekolah menjadi sorotan publik, karena kasus tersebut terjadi pada jam pelajaran berlangsung dan pelaku juga merupakan satpam penjaga di TK itu.
Dalam hal ini keamanan pihak sekolah dan peran para guru yang seharusnya juga menjaga anak didiknya pada jam pelajaran berlangsung patut dipertanyakan.
Diduga karena adanya kelalaian dari pihak sekolah, pelaku dengan lancar melakukan aksi bejatnya. Mengapa pihak sekolah atau guru yang membimbing pada jam pelajaran itu tidak bisa menjaga dengan baik muridnya?
Dimana peran penting para guru di sekolah, sehingga hal itu terjadi dan pelaku juga merupakan Satpam di sekolah itu juga?
Tidak menutup kemungkinan, dampak dari kasus ini sangat berpengaruh bagi korban dan murid lainnya, seperti rasa takut dan trauma berkepanjangan. Tidak luput juga, nama baik sekolah akan tercemar.
Semua pertanyaan tersebut belum terjawab, karena saat hendak dikonfirmasi, pihak sekolah enggan memberikan klarifikasi terkait permasalahan tersebut, dan selalu beralasan Kepala Sekolah beserta Wakilnya tidak ada di tempat
"Kepala sekolahnya gak ada, wakilnya juga gak ada, ya memang lagi enggak ada," ucap salah satu guru.
Saat ditanyakan siapakah nama Kepala Sekolah? guru tersebut terus menjawab "Pokoknya kepala sekolahnya gak ada," jawab guru itu lagi.
Diwaktu yang sama salah satu guru lainnya, mengarahkan untuk menemui pihak Humas Kemenag. "Kalau dari media saya sarankan ke Humasnya langsung aja karena Kepala Sekolah lagi enggak ada," ujarnya.(Shanti)
