Berkedok Beli Buku dan Bangun Mushola, SMPN 1 Rumbia Diduga Kuat Lakukan Pungli

 


Lampung Tengah– Dugaan pungutan liar (Pungli) berkedok pembelian buku dan sumbangan pembangunan Musala di SMP Negeri 1 Rumbia, Lampung Tengah, dikeluhkan sejumlah wali murid.

Dari keterangan, SW (42) salah satu wali murid yang menilai kewajiban pembelian buku dan sumbangan untuk pembangunan musala itu tentunya membebani para wali murid, bahkan sistem pembayaran uang buku yang diwajibkan kepada semua siswa itu dilakukan secara tunai, tidak diangsur.

“Anak saya yang duduk di Kelas VIl, diwajibkan untuk membeli 9 buah buku pelajaran, dengan nilai Rp 237 ribu, dan untuk sumbangan pembangunan musala sebesar Rp 100 ribu/siswa,” keluh SW, Selasa (19/9/2023).

SW menyebut pola dugaan pungli yang dilakukan pihak sekolah justru membebani para wali murid. Yang mana hal itu justru mengarah pada pelanggaran aturan Pendidikan, jadi harus jelas apa itu pungutan dan apa itu sumbangan. Dan tentunya yang menjadi tanda tanya kita, kemana, dan apa fungsi dana BOS yang diterima pihak sekolah selama ini.

“Seperti sumbangan untuk pembangunan mushala, yang dipatok Rp 100 ribu/siswa. Kalau memang sumbangan seharusnya sifatnya sukarela dan tidak boleh ada batas waktu. Dan pembayaran itu melalui bendahara sekolah, bu.Maratus tanpa adanya tanda terima pembayaran,” ujarnya.

Sementara dari informasi yang dihimpun terungkap bahwa, yang diwajibkan untuk membeli buku pelajaran itu tidak hanya siswa Kelas VIl saja, melainkan semua siswa, mulai dari kelas VII hingga kelas IX di SMP N.1 Rumbia, yang nilainya bervariasi.

Seperti kelas Vlll yang diwajibkan membeli 11 buah buku dengan nilai Rp 250 ribu, dan siswa kelas lX dengan jumlah 11 buku dengan nilai Rp 495 ribu.

Diketahui jumlah keseluruhan siswa/siswi SMP N 1 Rumbia berjumlah 986 siswa, kelas VII, 320 siswa, kelas Vlll, 340 siswa, dan kelas lX 326 siswa.

Bendahara SMP N 1 Rumbia, Maratus ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membantah terkait hal itu, di mana menurutnya buku itu bukan dibeli melainkan dipinjamkan kepada para siswa secara gratis.

Begitu juga ketika disinggung terkait pembayaran baik uang buku maupun sumbangan pembangunan musala, kembali dia membantah hal itu.

“Itu bukan beli, kita pinjamkan kepada siswa secara gratis. Dan tidak benar kalau adanya pembayaran kepada saya,” ujar Maratus.

Namun sayangnya Kepala SMPN 1 Rumbia, Lasito ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, maupun pesan WhatsApp, yang bersangkutan tidak merespon, meski dalam keadaan online. (Edy)